Just another WordPress.com weblog

Arab Saudi Mulai Perkenankan Wanita Bekerja Sebagai Kasir

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH–

Marhaba superstore di Jeddah, Arab Saudi, telah mulai mempekerjakan kasir perempuan. Langkah ini mengikuti inisiatif serupa yang lebih dulu dilakukan

perempuan arab saudi berbelanja di pasar swalayan

supermarket Panda, yang telah menuai kontroversi. Kasir adalah pekerjaan bagi kaum pria di negara itu.

Seorang wanita muda Saudi, yang memilih untuk tetap anonim, mengatakan dia menerima tawaran pekerjaan di Marhaba setelah ia gagal menemukan pekerjaan sebagai guru. Dia dibayar 3.000 riyal sebulan.

Dia menambahkan bahwa dia bekerja bersama lima gadis lainnya. “Kami bekerja selama delapan jam dari pukul 08.00 hingga 16.00,” ujarnya, Selama bulan Ramadan, ia bekerja mulai mulai pukul 10.00 hingga 16.00.

Dia mengatakan posisi kasir supermarket diiklankan di surat kabar lokal. Persyaratan kerja, katanya, memiliki sertifikat sekolah tinggi atau universitas, bersedia untuk menutup wajah, dan untuk mengenakan abaya sederhana tanpa ornamen. Kasir perempuan di Panda dan Marhaba hanya melayani pembeli kaum perempuan dan keluarga.

Di Panda, enam dari 32 booth yang dialokasikan untuk kasir perempuan, sedangkan di Marhaba ada dua. Partisi dipasang sehingga tidak memungkinkan pelanggan dan kasir dapat saling melihat. Karyawan perempuan di Panda enggan untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan menolak untuk berbagi informasi.

Kolumnis Mohammad Al-Saaid mengatakan bahwa meskipun penolakan atas perempuan Saudi bekerja sebagai kasir tinggi, namun lambat laun akan melunak, karena masyarakat telah berubah dibandingkan 10 tahun yang lalu. “Sekarang, secara keseluruhan, sebagian besar mendukung langkah tersebut,” ujarnya.

Dia tidak setuju bahwa keputusan untuk mempekerjakan perempuan hanyalah taktik pemasaran oleh Panda. “Panda hanya mengambil inisiatif, dan jika ada supermarket lain mengambil langkah yang sama, yang juga akan lebih dari menyambut.”

Ketika ditanya tentang kampanye diluncurkan untuk memboikot supermarket, Al-Saaid berkata, “Orang yang menentangnya sekarang di jalan buntu karena mereka tidak menawarkan alternatif.”

Sementara itu,
Ulama Saudi Yusuf al-Ahmed mengeluarkan fatwa larangan wanita menjadi kasir toko. Fatwa itu dikeluarkan Yusuf usai melihat banyak wanita yang dipekerjakan salah satu toko ternama di Arab Saudi, Banda Shopping Centers yang dimiliki grup Davolla pimpinan Sheikh al-Ahmed, yang juga profesor dari Imam Mohamed bin Saud Islamic University. Selain fatwa, Yusuf juga meminta umat memboikot toko tersebut lantaran mengadopsi nilai-nilai barat.

“Praktik ini merupakan bagian dari westernisasi yang tengah dipaksakan dalam masyarakat kita. Praktik ini begitu munafik dan harus dihentikan,” ungkap Ahmad seperti dikutip Alarabiya, Kamis (26/8). Ahmad mengatakan dirinya telah menghubungi pihak yang bertanggung jawab terhadap pengangkatan perempuan menjadi kasir. Sayangnya, kata dia, respons yang diberikan tidaklah pantas. “Saya terkejut atas dukungan terhadap administrasi proyek itu. Apalagi proyek tersebut nyatanya didukung pula AS,” tambahnya.

Ahmed meminta umat Islam untuk tidak berhenti memboikot toko tersebut di seluruh Arab Saudi. “Boikot merupakan cara perlawanan terlegitimasi pada mereka yang melanggar ajaran Islam dan mengadopsi ajaran tersebut dari Barat dan telah mendapat sangksi dari ulama dan Nabi,” kata dia.

Sebelum mulai aksi boikot, Ahmad memberikan kesempatan kepada pihak manajemen toko untuk diberikan waktu agar mereka menyadari kesalahan mereka. “Jika mereka tidak melakukan instropeksi, aksi boikot segera dimulai,” tegasnya. Ahmed juga menyatakan dirinya tidak rela proyek ini diteruskan sehingga westernisasi mendapatkan kesempatan untuk menggembangkan proyek tersebut.

Sesuai regulasi

Secara terpisah kepala Organisasi Buruh di Jeddah, Qasei Felali mengungkap perempuan diperbolehkan untuk ambil bagian dari sejumlah pekerjaan pemerintahaan. Qasei pula yang memperbolehkan adanya lowongan pekerjaan sebagai kasir bagi wanita setelah bulan suci Ramadhan. Putusan itu, kata Felali, memberikan kesempatan pada pemilik toko untuk memilih apa yang mereka butuhkan entah kasir pria atau wanita dan memberikan kesempatan pada wanita untuk lebih banyak diberikan kesempatan bekerja.

Dr Mohamed Amin Qashqari, asisten Direktur Retail Savola Group mengatakan pihaknya telah mempekerjakan 16 wanita sebagai kasir di salah satu Cabang Banda di Jeddah. “Lebih dari 2.500 wanita telah dipekerjakan di seluruh cabang yang berada di kerajaan,” kata dia kepada Harian Okaz. Qashqari mengungkap setiap wanita yang dipekerjakan diberikan gaji sekira 3.000 riyal per bulan.

Qashqari menambahkan putusan mempekerjakan kasir wanita telah mendapatkan persetujuan dari ototitas yang berwenang. Ketika disinggung tentang alasan mempekerjakan sejumlah pekerja wanita di awal, pihaknya hanya melakukan semacam tes sebelum akhirnya disalurkan di seluruh cabang di Arab Saudi. “Pertama kali kami memperkerjakan kasir wanita berjumlah 16 orang di Jeddah dan membagi mereka ke dalam shift yang berbeda. Nyatanya percobaan ini berhasil dan pelanggan tidak bermasalah dengan hal itu terutama pembeli wanita,” ungkapnya.

Ancaman fatwa

Fatwa Ahmed datang dari putusan tidak populer yang dikeluarkan oleh Raja Saudi Abdullah untuk membatasi dikeluarkannya fatwa oleh Anggota Dewan Ulama dan para calon pendakwah.
Keputusan itu disambut oleh dunia Muslim sebagai solusi ideal untuk menghindari kekacauan fatwa yang telah baru-baru ini terjadi.

Menteri Urusan Islam, Wakaf, Khotbah dan Bimbingan, Sheikh Saleh bin Abdul Aziz Al al-Sheikh menyerukan kepada semua dai yang muncul dalam acara-acara di saluran satelit untuk mendapatkan izin dari kerajaan Mufti Sheikh Abdul Aziz sebelum mengeluarkan fatwa kepada publik.

Satu tanggapan

  1. Younes wife

    Yes! sekarang pekerja wanita, kedepannya wanita boleh setir mobil ^^

    November 11, 2012 pukul 2:28 am

Tinggalkan komentar